


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Cras auctor, arcu sit amet auctor luctus, lectus sem rhoncus felis, dignissim convallis nulla quam ac dolor.
Read moreSelamat Datang di UniversitasBisnis.com, Tempat Belajar Wirausaha Sukses. Ya, di blog ini, Pemirsa akan mendapatkan berbagai tips trik taktik dan strategi cara memulai wirausaha. Nah, banyak orang yang bingung mau memulai usaha apa, mau mulai darimana. Apakah pemirsa juga merasa seperti itu? Kalau ya, itu wajar, ada banyak orang yang bingung juga mau usaha apa, mereka mencari-cari peluang usaha yang menguntungkan. Ketika mendengar adanya peluang usaha yang terdengar menguntungkan, mereka pun mengambilnya, padahal ada yang sudah punya usaha yang sudah dirintis sendiri. Nah, bagaimana cara memulai usaha yang menguntungkan bahkan sejak di awal merintis wirausaha?Simak tips singkat berikut ini…
Ada beberapa pendapat yang bilang mulailah usaha dari hobby. Karena usaha yang berdasarkan hobby, itu pasti menjalankannya penuh semangat, enjoy. Ya, pendapat ini tidak salah juga. Namun memulai usaha dari hobby saja tanpa adanya faktor lainnya, tentunya tidak menjamin suksesnya usaha yang dijalankan. Karena yang namanya usaha atau menjadi wirausaha, tentunya haruslah mendatangkan keuntungan nantinya, walau mungkin di awal-awal membangun usaha belum mendatangkan untung. Nah, ngomong-ngomong soal resiko membangun usaha, seorang wirausaha haruslah tau bahwa resiko beda dengan beresiko. Resiko selalu ada, tidak memulai usaha juga punya resiko. Namun punya resiko, belum tentu beresiko. Jadi yang penting bisa mengelola resiko. Tips cara memulai usaha yang berpotensi mendatangkan keuntungan bahkan di awal memulai usaha haruslah mempertimbangkan 3 faktor ini : jenis produk, network, target. 3 Faktor ini haruslah saling berhubungan agar bisa memulai usaha yang menguntungkan. Mengenai type produk apa saja yang bisa dikembangkan, ada pembahasannya di Video Modul Sukses Wirausaha, yang bisa didapatkan jika Pemirsa Merupakan Member Premium UniversitasBisnis.com, so bisa daftar jadi Member premium atau upgrade jadi Member Premium buat yang terdaftar sebagai Member Free.
Pemirsa bisa memulai usaha dari salah satu di antara 3 faktor tadi. Misalnya, pemirsa mempunyai hobby bermain alat musik. Artinya pemirsa bisa memulai usaha rental alat musik. Sudah tentu punya antusias di dalam menjalankan usaha ini. Namun, tentunya perlu mengelola resiko. Jadi punya produknya, melengkapi lagi dengan 2 faktor berikutnya, yaitu network dan targetnya. Ini contoh memulai usaha dari hobby. Lebih jelas pembahasannya, akan diungkap di Majalah Online Motivasi, Bisnis Lewat Internet Marketing “Mobile Inem” yang akan terbit perdana tgl 20 Mei 2010 ini bertepatan hari Kebangkitan Nasional. Dan tiap Member Premium UniversitasBisnis.com akan mendapatkan Gratis Langganan Majalah Digital Online Motivasi Bisnis lewat Internet Marketing ini selama Setahun (saya lagi usulkan gratis 2 tahun langganan untuk Member Premium).
So, Simak ulasan lengkapnya di Majalah Online Motivasi Bisnis lewat Internet Marketing “Mobile Inem” ini untuk lebih jelas tentang Tips cara memulai dan memilih usaha yang berpotensi menguntungkan.
Seluruh Pertandingan Persib Bandung di babak 16 besar Piala Indonesia (PI) 2010 akan disiarkan secara langsung oleh RCTI sebagai pemegang hak siar.
Inilah jadwal selengkapnya yang kami peroleh dari RCTI, dengan catatan, jadwal bisa berubah secara mendadak tanpa pemberitahuan.
Jumat 7 Mei 2010
Arema VS Pelita Jaya (Live 15.00)
Persela VS Persidafon (Delay 24.30)
Sabtu 8 Mei 2010
Sriwijaya FC VS Persisam (Live 15.00)
Persija VS PSMP (Delay 22.00)
Minggu 9 Mei 2010
Persib VS Bontang FC (Live 15.00)
Persebaya VS Persibo (Delay 22.00)
Senin 10 Mei 2010
Persisam VS Persija (Live 15.00)
PSMP VS SFC (Delay 24.00)
Selasa 11 Mei 2010
Persibo VS Persib (Live 15.00)
BFC VS Persebaya (Delay)
Rabu 12 mei 2010
SFC VS Persija (Live 15.00)
PSMP VS Persisam (Delay 22.00)
Kamis 13 Mei 2010
Persibo VS BFC (Live 15.00)
Persebaya VS Persib (Live 20.00)
Berikut Pembagian Grup Piala Indonesia
GRUP A GRUP B GRUP C
A1 SRIWIJAYA FC (*) B1 PERSELA (*) C1 PELITA JAYA (*)
A2 PSPS B2 PERSIJA C2 PERSIB
A3 SEMEN PADANG B3 PERSIKAB C3 PERSIPASI
A4 PERSIKABO B4 PERSIBA BANTUL C4 PERSITA
GRUP D
D1 PERSIK(*)
D2 PERSITARA
D3 PERSIBO
D4 PSBI
GRUP E GRUP F GRUP G
E1 AREMA (*) F1PERSEBAYA (*) G1 PERSISAM (*)
E2 PERSIJAP F2 PERSEMA G2 BONTANG FC
E3 DELTRAS F3 PERSIPRO G3 PERSIBA
E4 PSMP F4 PERSIDAFON G4 PERSEMALRA
GRUP H
H1 PERSIPURA (*)
H2 PERSIWA
H3 PSM
H4 PERSIRAM
|
---|
Comments | |
|
|
|
|
|
|
|
| ||
|
Atot ini pulalah yang tercatat sebagai Komisaris daerah Jawa Barat yang pertama. BIVB memanfaatkan lapangan Tegallega didepan tribun pacuan kuda. Tim BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan diluar kota seperti Yogyakarta dan Jatinegara Jakarta.
Pada tanggal 19 April 1930, BIVB bersama dengan VIJ Jakarta, SIVB (Persebaya), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), PSM (PSIM Yogyakarta) turut membidani kelahiran PSSI dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. BIVB dalam pertemuan tersebut diwakili oleh Mr. Syamsuddin. Setahun kemudian kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. BIVB berhasil masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1933 meski kalah dari VIJ Jakarta.
BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain yang juga diwarnai nasionalisme Indonesia yakni Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB). Pada tanggal 14 Maret 1933, kedua perkumpulan itu sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang bernama Persib yang kemudian memilih Anwar St. Pamoentjak sebagai Ketua Umum. Klub- klub yang bergabung kedalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi.
Persib kembali masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1934, dan kembali kalah dari VIJ Jakarta. Dua tahun kemudian Persib kembali masuk final dan menderita kekalahan dari Persis Solo. Baru pada tahun 1937, Persib berhasil menjadi juara kompetisi setelah di final membalas kekalahan atas Persis.
Di Bandung pada masa itu juga sudah berdiri perkumpulan sepak bola yang dimotori oleh orang- orang Belanda yakni Voetbal Bond Bandung & Omstreken ( VBBO). Perkumpulan ini kerap memandang rendah Persib. Seolah- olah Persib merupakan perkumpulan “ kelas dua “. VBBO sering mengejek Persib. Maklumlah pertandingan- pertandingan yang dilangsungkan oleh Persib dilakukan di pinggiran Bandung—ketika itu—seperti Tegallega dan Ciroyom. Masyarakat pun ketika itu lebih suka menyaksikan pertandingan yang digelar VBBO. Lokasi pertandingan memang didalam Kota Bandung dan tentu dianggap lebih bergengsi, yaitu dua lapangan dipusat kota, UNI dan SIDOLIG.
Persib memenangkan “ perang dingin “ dan menjadi perkumpulan sepakbola satu- satunya bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya. Klub-klub yang tadinya bernaung dibawah VBBO seperti UNU dan SIDOLIG pun bergabung dengan Persib. Bahkan VBBO kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa mereka pergunakan untuk bertanding yakni Lapangan UNI, Lapangan SIDOLIG ( kini Stadion Persib ), dan Lapangan SPARTA ( kini Stadion Siliwangi ). Situasi ini tentu saja mengukuhkan eksistensi Persib di Bandung.
Ketika Indonesia jatuh ke tangan Jepang. Kegiatan persepakbolaan yang dinaungi organisasi lam dihentikan dan organisasinya dibredel. Hal ini tidak hanya terjadi di Bandung melainkan juga diseluruh tanah air. Dengan sendirinya Persib mengalami masa vakum. Apalagi Pemerintah Kolonial Jepang pun mendirikan perkumpulan baru yang menaungi kegiatan olahraga ketika itu yakni Rengo Tai Iku Kai.
Tapi sebagai organisasi bernapaskan perjuangan, Persib tidak takluk begitu saja pada keinginan Jepang. Memang nama Persib secara resmi berganti dengan nama yang berbahasa Jepang tadi. Tapi semangat juang, tujuan dan misi Persib sebagai sarana perjuangan tidak berubah sedikitpun.
Pada masa Revolusi Fisik, setelah Indonesia merdeka, Persib kembali menunjukkan eksistensinya. Situasi dan kondisi saat itu memaksa Persib untuk tidak hanya eksis di Bandung. Melainkan tersebar diberbagai kota, sehingga ada Persib di Tasikmalaya, Persib di Sumedang, dan Persib di Yogyakarta. Pada masa itu prajurit- prajurit Siliwangi hijrah ke ibukota perjuangan Yogyakarta.
Baru tahun 1948 Persib kembali berdiri di Bandung, kota kelahiran yang kemudian membesarkannya. Rongrongan Belanda kembali datang, VBBO diupayakan hidup lagi oleh Belanda ( NICA ) meski dengan nama yang berbahasa Indonesia Persib sebagai bagian dari kekuatan perjuangan nasional tentu saja dengan sekuat tenaga berusaha menggagalkan upaya tersebut. Pada masa pendudukan NICA tersebut, Persib didirikan kembali atas usaha antara lain, dokter Musa, Munadi, H. Alexa, Rd. Sugeng dengan Ketua Munadi.
Perjuangan Persib rupanya berhasil, sehingga di Bandung hanya ada satu perkumpulan sepak bola yakni Persib yang dilandasi semangat nasionalisme. Untuk kepentingan pengelolaan organisasi, decade 1950- an ini pun mencatat kejadian penting. Pada periode 1953-1957 itulah Persib mengakhiri masa pindah- pindah sekretariat. Walikota Bandung saat itu R. Enoch, membangun Sekretariat Persib di Cilentah. Sebelum akhirnya atas upaya R.Soendoro, Persib berhasil memiliki sekretariat Persib yang sampai sekarang berada di Jalan Gurame.
Pada masa itu, reputasi Persib sebagai salah satu jawara kompetisi perserikatan mulai dibangun. Selama kompetisi perserikatan, Persib tercatat pernah menjadi juara sebanyak empat kali yaitu pada tahun 1961, 1986, 1990, dan pada kompetisi terakhir pada tahun 1994. Selain itu Persib berhasil menjadi tim peringkat kedua pada tahun 1950, 1959, 1966, 1983, dan 1985.
Keperkasaan tim Persib yang dikomandoi Robby Darwis pada kompetisi perserikatan terakhir terus berlanjut dengan keberhasilan mereka merengkuh juara Liga Indonesia pertama pada tahun 1995. Persib yang saat itu tidak diperkuat pemain asing berhasil menembus dominasi tim tim eks galatama yang merajai babak penyisihan dan menempatkan tujuh tim di babak delapan besar. Persib akhirnya tampil menjadi juara setelah mengalahkan Petrokimia Putra melalui gol yang diciptakan oleh Sutiono Lamso pada menit ke-76.
Sayangnya setelah juara, prestasi Persib cenderung menurun. Puncaknya terjadi saat mereka hampir saja terdegradasi ke Divisi I pada tahun 2003. Beruntung, melalui drama babak playoff, tim berkostum biru-biru ini berhasil bertahan di Divisi Utama.
Sebagai tim yang dikenal tangguh, Persib juga dikenal sebagai klub yang sering menjadi penyumbang pemain ke tim nasional baik yunior maupun senior. Sederet nama seperti Risnandar Soendoro, Nandar Iskandar, Adeng Hudaya, Heri Kiswanto, Adjat Sudradjat, Yusuf Bachtiar, Dadang Kurnia, Robby Darwis, Budiman, Nuralim, Yaris Riyadi hingga generasi Erik Setiawan merupakan sebagian pemain timnas hasil binaan Persib.
0 komentar: