• 1 Project 1
    Suspendisse turpis arcu, dignissim ac laoreet a, condimentum in massa.
  • 2 Project 2
    uisque eget elit quis augue pharetra feugiat.
  • 3 Project 3
    Sed et quam vitae ipsum vulputate varius vitae semper nunc.
  • 4 Project 4
    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.

GALLERY GAMBAR

| | Comments: (0)
















ekstrusi

| | Comments: (2)
Ekstrusi adalah proses untuk membuat benda dengan penampang tetap. Keuntungan dari proses ekstrusi adalah bisa membuat benda dengan penampang yang rumit, bisa memproses bahan yang rapuh karena pada proses ekstrusi hanya bekerja tegangan tekan, sedangkan tegangan tarik tidak ada sama sekali. Aluminium, tembaga, kuningan, baja dan plastik adalah contoh bahan yang paling banyak diproses dengan ekstrusi. Contoh barang dari baja yang dibuat dengan proses ekstrusi adalah rel kereta api.
Bahan yang diekstrusi dari aluminium
Daftar isi
[tampilkan]

* 1 Proses
* 2 Variasi dari ekstrusi plastik
* 3 Referensi
* 4 Pranala luar

[sunting] Proses

* Logam - Bahan baku dipanaskan terlebih dahulu agar menjadi lunak. Setelah itu dimasukkan dalam container. Sebuah ram (stempel) menekan bahan tersebut melalui sebuah die (cetakan). Akibatnya bahan menjadi mulur dan terbentuk sesuai dengan penampang die.

* Plastik - Khusus untuk ekstrusi plastik proses pemanasan dan pelunakan bahan baku terjadi di dalam barrel akibat adaya pemanas dan gesekan antar material akibat putaran screw.

[sunting] Variasi dari ekstrusi plastik

1. blown film
2. flat film and sheet
3. ekstrusi pipa
4. ekstrusi profil
5. pemintalan benang
6. pelapisan kabel[1]

rolling

| | Comments: (1)
Rolling adalah kombinasi rotasi (dari sebuah objek radial simetris) dan terjemahan objek yang berkaitan dengan permukaan (baik satu atau bergerak lainnya), seperti bahwa keduanya berhubungan satu sama lain tanpa tergelincir. Hal ini dicapai dengan kecepatan rotasi pada silinder atau lingkaran kontak yang sama dengan kecepatan translasi. Rolling objek bulat biasanya membutuhkan energi kurang dari geser, oleh karena itu seperti sebuah objek akan lebih mudah bergerak, jika gaya pengalaman dengan komponen sepanjang permukaan, untuk gravitasi misalnya pada permukaan yang miring, angin, mendorong, menarik, mesin. Objek dengan sudut, seperti dadu, roll oleh rotasi berturut-turut tentang tepi atau sudut yang berhubungan dengan permukaan.

Salah satu aplikasi paling praktis objek rolling penggunaan perangkat bantalan bola berputar. Terbuat dari bahan logam halus, bantalan bola biasanya terbungkus antara dua cincin yang bisa berputar secara independen satu sama lain. Dalam mekanisme yang paling, dalam cincin terpasang pada poros diam (atau as roda). Jadi, sementara cincin batin adalah stasioner, cincin luar bebas untuk bergerak dengan gesekan sangat sedikit. Ini adalah dasar yang hampir semua motor (seperti yang ditemukan dalam kipas langit-langit, mobil, latihan, dll) andalkan untuk beroperasi. Jumlah gesekan pada bagian mekanisme tergantung pada kualitas bantalan bola dan berapa banyak pelumasan dalam mekanisme.

Rolling objek juga sering digunakan sebagai alat untuk transportasi. Salah satu cara yang paling mendasar adalah dengan meletakkan (biasanya datar) objek pada serangkaian rol berbaris-up, atau roda. Objek pada roda dapat dipindahkan bersama mereka dalam garis lurus, selama roda terus diganti di depan (lihat sejarah bantalan). Metode transportasi primitif efisien bila tidak ada mesin lainnya tersedia. Saat ini, aplikasi yang paling praktis dari benda-benda di roda mobil, kereta api, dan lain kendaraan angkutan manusia.

Ini adalah kesalahpahaman yang rolling gerak hanya mungkin dengan objek bulat, mungkin juga di objek bulat non. Ini adalah gerakan di mana titik kontak tubuh dalam keadaan diam dengan hormat untuk mendukung permukaan. Dalam rolling gesekan kinetik tidak pernah bertindak.

forging 3

| | Comments: (3)
Tugas Mata Kuliah
Teknologi Pembentukan Bahan

FORGING adalah proses pembentukan logam secara plastis dengan memberikan gaya tekan pada logam untuk mengubah bentuk dan atau ukuran dari logam yang dikerjakan.
Proses forging menurut saya dapat dikerjakan dengan 2 cara pengerjaan panas (HOT WORKING PROCESS) dan pengerjaan dingin (COLD WORKING PROCESS). Pengerjaan proses panas dilakukan untuk bahan yang keras. Dan pengerjaan proses dingin dilakukan untuk bahan yang lunak, Pada proses pengerjaan ini tidak terjadi kenaikan tegangan lulur, kekerasan dan penurunan keuletan bahan. Forging dapat dikerjakan dengan cara manual atau dengan mesin.(hidrolis yang menghasilkan tekanan tinggi. Jika mnggunakan tenaga pneumatk tenaga yang dihasilkan kecil). Karena proses forging membutuhkan tenaga yang besar.
Perhatikan 3 hal dalam proses pengerjaan forging:
1.DRAWN OUT
2.UPSET
3.SQUEEZED
Proses FORGING dapat dikelompokkan :
1. HAMMER FORGING (dingin)
Proses ini membutuhkan skill dari operator. Pada umumnya landasan (ANVIL) dan HAMMER yang dipakai berbentuk datar. Sehingga proses ini untuk membuat benda kerja yang sederhana dan skala produksi kecil. . Pada proses ii tidak dapat diperoleh ketelitian yang tinggi dan tidak dapat pula dikerjakan pada benda kerja yang rumit. Berat benda tempa berkisar antara beberapa kilogram sampai 90 Mg.

2. DROP FORGING
pada prinsipnya proses ini Memaksa memasukkan logam panas yang plastis memenuhi dan mengisi bentuk die dengan cara penempaan. Die dibagi dua bagian yang diletakkan pada hammer, dan pada anvil. die yang digunakan harus kuat terhadap beban impact,keausan, dan temperature. Die terbuat dari campuran baja denga nkrom, molibdenum dan nickel. Faktor yang harus diperhatikan adalah tenaga pneumatis dan tenaga hidrolis sehingga mesin-mesin tipe steam hammer maupun air hammer mampu bekerja dengan cepat, mudah dikontrol dan otomatis. Impact forging juga merupakan bagian dari closed die forging hanya saja gerakan hammernya horisontal dan bisa dikerjakan dalam pengerjaan panas maupun dingin.


3. PRESS FORGING
press forging digunakan untuk benda kerja dengan penampang tebal dan besar. Press forging biasanya dikerjakan tanpa die dan hammer maupun anvilnya berbentuk datar. Pada prinsipnya dilakukan penekanan secara perlahan-lahan pada benda kerja sampai menghasilkan aliran logam yang uniform.

4. UPSET FORGING
Proses forging yang dikhususkan untuk pembesaran diameter. prosesnya pada ujung batang logam ditekan dalam arah memanjang. Panjang benda upset 2 atau 3 kali diameter batang, bila tidak benda kerja akan bengkok. Pada dasarnya benda kerja yang diupset berupa bar bulat, wire ataupun benda kerja berbentuk silindris.
Ada 3 hal yang diperhatikan pada saat melakukan upset forging :
1. Panjang benda yang diupset tidak lebih dari 3 kali diameter batang
2.Diameter upset tidak lebih dari 1,5 kali diameter batang
3.Panjang benda kerja yang tidak ditumpu oleh die tidak lebih dari diameter batang

5. SWAGING
SWAGING merupakan proses pengurangan diameter benda kerja yang berbentuk bulat baik solid maupun berongga dengan cara penempaan berulang kali. Disini die berfungsi sebagai hammer. Proses swaging juga dapat membentuk bentuk kerucut dan mengurangi diameter dalam maupun diameter luar penampang

6. ROLL FORGING
Proses forging merupakan proses mengurangi ketebalan dari bar yang berbentuk bulat atau datar sehingga mengalami perpanjangan ke arah sumbu axisnya.
Roll forging biasanya memproduksi poros, batang taper dan pegas daun.
Roll forging terdiri dari dua roll semisilindris dengan bentuk groove sebesar 25-75 % sumbu putaran.

HOT WORKING PROCESS
keuntungan
1.Energi yang dibutuhkan kecil
2.Flow ability tinggi
3.Difusi cepat
4.Blow hole dan porosity dapat dieliminir
5.Butir-butir lebih halus
6.Ductikity dan touhness meningkat.

Kerugian
1.Terjadi oksidasi
2.Decarburization permukaan
3.Toleransi besar
4.Struktur dan sifat logam tidak uniform
5.Perlu peralatan tahan panas (mahal)
6.Kontaminasi tidak dapat dikurangi.

COLD WORKING PROCESS
Keuntungan
1. bertambah keras
2. control dimensi lebih renda
3. permukaan benda kerja halus

Kerugian
1. membutuhkan energi yang lebih besar
2. membutuhkan dies(cetakan)yang lebih kuat
3. pengurangan dimensi terbatas.

tiga kelas utama jenis proses penempaan tersedia
• Diambil dari: bertambah panjang, lintas-bagian menurun
• Upset: Panjang menurun, lintas-bagian bertambah
• Terjepit di ditutup kompresi meninggal: memproduksi.




Kesimpulan:
Untuk membentuk logam ada 2 cara yang bisa digunakan yaitu: dengan proses pengerjaan panas dan dingin. Yang dalam penggunaannya disesuaikan dengan jenis bahan/logam. Dan prosesnya dapat dikelompokkan menjadi 6 yaitu: dengan cara hammer forging, drop forging, press forging, upset forging, swaging forging, roll forging. Dalam prosesnya dingin dan panas mempunyai keuntungan dan kerungian masing-masing.

forging 1

| | Comments: (4)
Penempaan(forging). Penempaan(forging) sendiri adalah proses pembentukan logam secara plastis dengan mempergunakan gaya tekan untuk mengubah bentuk atau ukuran dari logam yang dikerjakan. Proses tempa bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu pengerjaan panas(hot working) dan pengerjaan dingin(cold working). Proses yang dilakukan tergantung dari bahan baku/material dari benda kerja yang akan ditempa,karena setiap bahan memiliki titik lebur yang berbeda-beda. Penempaan(forging) bisa dilakukan dengan manual atau dengan mesin hidrolis karena bisa membuat tekanan yang tinggi dan membutuhkan tenaga yang besar pula. Tetapi jika menggunakan tenaga pneumatik, tenaga yang dihasilkan lebih kecil.

*Proses Penempaan(forging) dapat dikelompokkan menjadi 6,meliputi:
HAMMER FORGING adalah Proses forging yang paling sederhana. Pada umumnya landasan yang dipakai berbentuk datar. Sehingga proses diprioritaskan untuk membuat benda kerja yang sederhana dan skala produksi kecil. Prosesnya lama dan hasilnya tergantung dari skill operator.
DROP FORGING adalah Memaksa logam panas yang plastis memenuhi dan mengisi bentuk die dengan cara penempaan. Die umumnya dibagi dua bagian dimana satu bagian diletakkan pada hammer, yang lainnya pada anvil(landasan).Syarat die yang digunakan harus kuat dan tangguh terhadap beban impact,keausan, dan temperatur umumnya terbuat dari campuran baja denga nkrom, molibdenum dan nickel.
PRESS FORGING adalah penekanan secara perlahan-lahan pada benda kerja sampai menghasilkan aliran logam yang uniform.Press forging biasanya digunakan pada penampang tebal dan besar dan dikerjakan tanpa die dan hammer maupun anvilnya berbentuk datar.
UPSET FORGING adalah Proses forging yang dikhususkan untuk pembesaran diameter pada ujung batang logam ditekan dalam arah memanjang. Pada dasarnya benda kerja yang diupset berupa bar bulat, wire ataupun benda kerja berbentuk silindris.
Ada 3 hal yang diperhatikan pada saat melakukan upset forging :
1.Panjang benda yang diupset tidak lebih dari 3 kali diameter batang
2.Diameter upset tidak lebih dari 1,5 kali diameter batang
3.Panjang benda kerja yang tidak ditumpu oleh die tidak lebih dari diameter batang


SWAGING adalah proses pengurangan diameter benda kerja yang berbentuk bulat baik solid maupun berongga dengan cara penempaan berulang kali.
ROLL FORGING adalah Proses forging untuk mengurangi ketebalan dari bar yang berbentuk bulat atau datar sehingga mengalami perpanjangan ke arah sumbu axisnya. Dan biasanya memproduksi poros, batang taper dan pegas daun.Roll forging terdiri dari dua roll semisilindris dengan bentuk groove sebesar 25-75 % sumbu putaran.
Keuntungan dari proses pengerjaan panas,meliputi:
1.Energi yang dibutuhkan kecil
2.Flow ability tinggi
3.Difusi cepat
4.Blow hole dan porosity dapat dieliminir
5.Butir-butir lebih halus
6.Ductikity dan touhness meningkat
Kerugian dari proses pengerjaan panas,meliputi:
1.Terjadi oksidasi
2.Decarburization permukaan
3.Toleransi besar
4.Struktur dan sifat logam tidak uniform
5.Perlu peralatan tahan panas (mahal)
6.Kontaminasi tidak dapat dikurangi
*Dilihat dari bentuk cetakannya forging dibagi menjadi 2,yaitu:
1.Penempaan cetakan terbuka adalah proses penempaan yang dilakukan diantara 2 cetakan datar atau cetakan yang bentuknya sangat sederhana. Penempaan cetakan terbuka digunakan pada pembentukan awal benda kerja untuk penempaan cetakan tertutup.
2.Penempaam cetakan tertutup adalah proses penempaan yang benda kerja dibentuk diantara 2 pasangan cetakan yang akan menghasilkan bentuk akhir yang diinginkan. Benda kerja dibentuk dibawah tekanan tinggi dalam suatu rongga tertutup, dan dengan demikian dapat dihasilkan produk yang mempunyai dimensi yang ketat. Pada tempa cetakan tertutup, mula-mula billet-billet tempa diatur pinggirannya agar dapat diletakkan ditempat yang tepat untuk proses penempaan berikutnya.

forging

| | Comments: (0)
FORGING
Forging atau penempaan adalah proses pembentukan logam secara plastis dengan memberikan gaya tekan pada logam yang akan dibentuk (afrisujarwanto.web.id). Gaya tekan yang diberikan bisa secara manual maupun secara mekanis (Hidrolis atau Pneumatis). Dalam
proses forging bisa dikerjakan pada pengerjaan dingin maupun pengerjaan panas.

Proses forging dengan cara panas ataupun dingin biasanya tergantung dengan penggunaan dari hasil berikut ini merupakan keuntungan pengerjaan panas dan dingin:

Keuntungan dari proses pengerjaan panas, meliputi:
1.Energi yang dibutuhkan kecil
2.Flow ability tinggi
3.Difusi cepat
4.Blow hole dan porosity dapat dieliminir
5.Butir-butir lebih halus
6.Ductikity dan touhness meningkat

Keuntungan dari proses pengerjaan dingin, meliputi:
1. bertambah keras
2. control dimensi lebih renda
3. permukaan benda kerja halus

Proses Forging dapat dikelompokkan :
1.HAMMER FORGING
2.DROP FORGING
3.PRESS FORGING
4.UPSET FORGING
5.ROLL FORGING
6.SWAGING
Dibawah ini merupakan penjelasan dari macam-macam proses forging

HAMMER FORGING
Proses ini merupakan forging yang paling sederhana. Pada umumnya landasan (ANVIL) dan HAMMER yang dipakai berbentuk datar. Sehingga proses ini diprioritaskan untuk membuat benda kerja yang sederhana dan skala produksi kecil. Prosesnya lama dan hasilnya tergantung dari skill operator.

DROP FORGING
Prinsip dari pengerjaan drop forging adalah Memaksa logam panas yang plastis memenuhi dan mengisi bentuk die (cetakan) dengan cara penempaan. Proses ini sudah diperlengkapi dengan die (cetakan). Die atau cetakan umumnya dibagi dua bagian dimana satu bagian diletakkan pada hammer, yang lainnya pada anvil (bantalan).
Syarat die (cetakan) yang digunakan harus kuat dan tangguh terhadap beban impact (beban kejut),keausan, dan temperatur umumnya terbuat dari campuran baja dengan krom, molibdenum dan nickel.
Faktor yang penting dan harus diperhatikan adalah tenaga pneumatis dan tenaga hidrolis sehingga mesin-mesin tipe steam hammer maupun air hammer mampu bekerja sangat cepat, mudah dikontrol dan otomatis.
Impact forging juga merupakan bagian dari closed die forging hanya saja gerakan hammernya horisontal dan bisa dikerjakan dalam pengerjaan panas maupun dingin.

PRESS FORGING
Pada hammer forging maupun drop forging energi yang diberikan pada saat penempaan sebagian besar terserap oleh anvil (bantalan), pondasi mesin dan permukaan luar benda kerja sedangkan bagian dalam benda kerja belum terdeformasi. karena itu untuk benda kerja dengan penampang tebal dan besar digunakan press forging.
Prinsip press forging adalah dilakukan penekanan secara perlahan-lahan pada benda kerja sampai menghasilkan aliran logam yang uniform.
Press forging biasanya dikerjakan tanpa die dan hammer maupun anvilnya berbentuk datar.

UPSET FORGING
Proses forging yang dikhususkan untuk pembesaran diameter pada ujung batang logam ditekan dalam arah memanjang. Pada dasarnya benda kerja yang diset berupa bar bulat, wire ataupun benda kerja berbentuk silindris.
Ada 3 hal yang diperhatikan pada saat melakukan upset forging :
1. Panjang benda yang diupset tidak lebih dari 3 kali diameter batang
2.Diameter upset tidak lebih dari 1,5 kali diameter batang
3.Panjang benda kerja yang tidak ditumpu oleh die tidak lebih dari diameter batang


ROLL FORGING
Proses forging untuk mengurangi ketebalan dari bar yang berbentuk bulat atau datar sehingga mengalami perpanjangan ke arah sumbu axisnya.
Roll forging biasanya memproduksi poros, batang taper dan pegas daun.
Roll forging terdiri dari dua roll semisilindris dengan bentuk groove sebesar 25-75 % sumbu putaran.

SWAGING
Swaging adalah proses pengurangan diameter benda kerja yang berbentuk bulat baik solid meupun berongga dengan cara penempaan berulang kali. Disini die berfungsi sebagai hammer. Proses swaging juga dapat membentuk bentuk kerucut dan mengurangi diameter dalam maupun diameter luar penampang

proses manufaktur industri pesawat terbang

| | Comments: (2)

Slideshow

RankWidget.com
0 (No Data)

Advertisement (468 x 60px )

Latest News

Selasa, 04 Mei 2010

Proses Manufaktur Industri Pesawat Terbang

Industri manufaktur adalah industri yang memiliki kapasitas dan produktifitas tertinggi di dunia. Salah satu contoh industri manufaktur adalah industri otomotif. Industri otomotif pada umumnya dikenal sebagai industri yang bergerak di sektor permesinan transportasi dan alat-alat yang bersifat dinamis. Salah satu industri otomotif yang memiliki skala internasional adalah industri pesawat terbang. Pesawat terbang memiliki beberapa jenis, ada yang berupa pesawat pribadi, komersil, dan militer. Dalam paper ini akan di bahas salah satu jenis pesawat komersil, yaitu PESAWAT BOEING 717.Pesawat ini di produksi di Pabrik Pesawat Terbang Boeing di Everett,Washington, Pinggiran Seattle, AS yang merupakan fasilitas pembuatan pesawat terbang terbesar di dunia.
KOMPONEN PESAWAT
Setiap jenis pesawat memiliki beberapa keunikan tersendiri, namun kebanyakan komponen utama yang dimiliki setiap jenis pesawat pada umumnya sama. Komponen –komponen utama yang dimiliki setiap jenis pesawat tersebut adalah :
1. Fuselage
Fuselage adalah bagian badan dari pesawat yang terdiri dari kabin dan kokpit yang berisi kursi penumpang.
2. Empennage
Empennage adalah bagian kesuluruhan dari ekor pesawat. Empennage terdiri dari dua bagian, yaitu bagian yang diam seperti vertikal stabilizer dan horizontal stabilizer. Sedangkan bagian empennage yang bergerak terdiri rudder, elevator, dan trim lab.
3. Sayap
Sayap adalah bagian terpenting dari pesawat. Sayap berfungsi sebagai penghasil tenaga aerodinamis yang membuat pesawat terangkat ke udara. Sayap dapat di pasang di bagian atas, tengah, dan bawah fulsage. Pada bagian sayap inilah diletakkan mesin jet sebagai tenaga pendorong pada pesawat boeing 717. Mesin jet ini mampu mengubah tenaga angin menjadi tenaga pendorong bagi pesawat.
4. Power Plant
Power plant merupakan bagian pesawat yang digunakan sebagai tempat penempatan mesin pesawat. Mesin pesawat ini membantu pergerakan pesawat ketika di udara karena mampu menjadi tenaga pendorong bagian pesawat.
5. Landing Gear
Landing gear adalah bagian dari pesawat yang berfungsi sebagai pijakan pesawat pada saat mendarat. Landing gear harus memiliki kekuatan untuk menopang seluruh bobot pesawat ketika mendarat.
PROSES MANUFAKTUR PEMBUATAN KOMPONEN PESAWAT
1. Pembuatan Mesin Jet
Proses pembuatan jet dilakukan secara terpisah-pisah. Bagian – bagian tersebut antara lain :
• Kipas
Proses pembuatan kipas ini menggunakan metode forging dengan logam titanium sebagai bahan kipas. Pemilihan titanium sebagai bahan kipas karena titanium merupakan logam yang ringan, kuat, dan tidak mudah terkorosi. Proses pembuatannya adalah logam titanium ditekan menggunakan cetakan. Selanjutnya cetakan dilepas dan dilanjutkan dengan proses finishing.
• Disk Kompressor
Disk kompressor ini menyerupai roda yang besar dan berlekuk-lekuk. Disk kompressor harus memiliki ketahan yang sangat kuat dan tidak boleh memiliki kecacatan sedikitpun. Hal ini dikarenakan disk kompressor menerima tekanan yang sangat besar ketika beroperasi sehingga apabila ada ketidaksempurnaan dalam pembuatannya akan mengakibatkan kerusakan fatal pada pesawat. Proses pembuatan disk kompresor ini menggunakan pemotongan logam menjadi bentuk kasar. Selanjutnya dilakukan pemanasan dan stamping untuk spesifikasi ukuran yang dinginkan. Selanjutnya disk kompressor di rendering untuk memperbaiki stuktur metalurgisnya.
• Baling-baling kompressor
Baling-baling kompressor dibuat dengan menggunakan metode casting, dimana logam dipanaskan hingga mencair, setelah itu logam cair dituangkan ke dalam cetakan keramik. Dilakukan proses pendinginan. Selanjutnya setelah logam mengeras, dilakukan proses finishing.
• Disk Turbin
Disk turbin dibentuk dengan proses metalurgi serbuk karena disk turbin mengalami tegangan lebih besar disebabkan oleh panas yang hebat dari ruang bakar yang terletak tepat di depan. Oleh karena itu, disk turbin harus memiliki kekuatan yang sangat tinggi. Pertama, cetakan lilin dibentuk dengan menuangkan lilin ke dalam cetakan logam. Setelah masing-masing bentuk lilin telah ditetapkan, cetakan lilin akan dihapus dari cetakan dan tenggelam dalam lumpur mandi keramik, membentuk lapisan keramik dengan ketebalan 25 inci. Setiap kelompok kemudian dipanaskan sampai mengeras. Logam cair sekarang dituangkan ke dalam cetakan.

Setelah setiap komponen di atas terbentuk, maka komponen disatukan untuk membentuk komponen mesin jet yang utuh. Proses penyatuan ini membutuhkan ketelitian yang tinggi, oleh karena itu proses penyatuan ini dilakukan dengan menggunakan mesin.
2. Pembuatan Ban Landing
Bahan baku pembuatan ban ini adalah karet, karbon hitam, belerang, dan senyawa hasil sintesis yang memiliki sifat seperti karet. Proses manufaktur pembuatan ban pertama kali adalah dengan melakukan pencampuran bahan baku untuk membentuk senyawa karet. Setelah semua bahan baku tercampur dengan rata, dilakukan proses pemanasan agar terjadi penggabungan pada sifat kimiawi bahan baku. Setelah campuran benar-benar menyatu, proses roling dilakukan terhadap campuran hingga membentuk lembaran-lembaran tebal. Lembaran-lembaran tersebut digunakan untuk pembuatan bagian tubuh ban. Pembuatan alur permukaan ban dilakukan dengan metode extrusion dimana campuran bahan baku dipaksa melalui lubang berbentuk lapisan luar ban yang berliku. Selanjutnya tubuh ban dan permukaan ban disatukan dan dimasukkan ke dalam alat pemompa untuk dipompa hingga membengkak. Selanjutnya ban duji untuk melihat terjadinya kecacatan.

ANALISA PROSES MANUFAKTUR KOMPONEN PESAWAT
Dalam proses manufaktur pembuatan komponen pesawat terbang yang dijelaskan di atas, terdapat beberapa alternatif lain yang dapat dilakukan dalam proses pembuatan komponen-komponen tersebut, diantaranya adalah :
1. Pembuatan Mesin Jet
• Kipas
Selain dengan menggunakan proses forging, pembuatan kipas mesin jet juga dapat dilakukan dengan menggunakan metode pengecoran. Dalam proses pengecoran ini, kita memerlukan cetakan yang terbuat dari bahan yang titik leburnya lebih tinggi dari titik lebur logam titanium. Hal ini bertujuan agar cetakan tidak ikut meleleh sewaktu penuangan logam cair titanium. Dalam proses pengecoran, kita perlu memanaskan logam titanium hingga mencair, selanjutnya dilakukan penuangan logam titanium cair ke dalam cetakan. Biarkan hingga terjadi proses pendinginan yang mengubah bentuk logam menjadi padatan. Setelah keseluruhan logam mengeras, lepaskan cetakan dari hasil benda kerja, selanjutnya lakukan proses finishing sehingga didapatkan produk akhir yang sesuai dengan keinginan. Dengan menggunakan proses pengecoran ini, dimungkinkan untuk membuat kipas yang berukuran besar dan cocok untuk produksi masal. Namun, kekurangannya adalah dapat mengakitban kecelakaan kerja dengan frekuensi yang tinggi serta kipas yang dihasilkan tidak memiliki keakuratan dimensi dan permukaan yang kasar.
• Disk Kompressor
Seperti halnya proses pembuatan kipas, disk kompressor juga dapat dibuat dengan metode pengecoran. Dengan metode pengecoran, disk kompressor dapat dibentuk dengan menuangkan logam cair ke dalam cetakan, selanjutnya terjadi proses pembekuan. Setelah membentuk padatan, logam akan dipisah dari cetakan dan dilakukan proses finishing. Untuk meningkatkan kekuatan disk kompressor hasil pengecoran, dilakukan proses heat treatment yang menyebabkan kekuatan disk kompressor meningkat. Kelebihan pembuatan dengan menggunakan metode pengecoran adalah kecepatan dalam proses pembuatannya. Namun, selain beresiko tinggi terjadinya kecelakaan kerja, disk kompressor hasil pengecoran juga tidak memiliki tingkat keamanan karena masih mungkin terjadinya kecacatan pada bagian dalam produk, seperti microporosity. Hal ini tentu saja berpengaruh pada kinerja disk kompressor yang selalu menerima tekanan yang tinggi.
Selain dengan menggunakan pengecoran, disk kompressor juga dapat dibuat dengan menggunakan metode forging. Caranya adalah dengan menekan logam menggunakan cetakan berpola disk kompressor. Selanjutnya dilakukan proses finishing. Kelebihan dari pengerjaan menggunakan metode forging adalah kecepatan produksi yang tinggi. Namun kekurangannya adalah kesulitan membuat pola cetakan dan kemungkinan terjadinya kecacatan seperti fracture dan cracking yang apabila difinishing akan mengurangi dimensi produk sehingga tidak sesuai dengan harapan.
• Baling-baling Kompressor
Baling-baling kompressor dapat dibuat dengan menggunakan metode forging. Dalam proses pembuatannya, logam yang berbentuk padatan akan dikenai gaya tekan oleh cetakan berbentuk baling-baling kompressor, selanjutnya, cetakan dilepas dan produk hasil pengerjaan difinishing untuk menghilangkan material scrap. Keuntungan menggunakan metode forging dalam proses pembuatan baling-baling kompressor adalah waktu pengerjaan yang cepat. Namun, proses forging dapat meningkatkan tegangan residual sehingga dikhawatirkan tidak dapat bertahan lama dalam pemakaiannya.
• Disk Turbin
Cara terbaik dalam membuat disk turbin adalah dengan menggunakan metode metalurgi serbuk, hal ini dikarenakan tingkat kekuatan yang dibutuhkan disk turbin dalam menjalankan fungsinya sangat tinggi. Namun, ada cara lain yang bisa digunakan dalam pembuatan disk turbin, diantaranya dengan menggunakan metode pengecoran dan forging. Namun, kedua metode ini tidak mampu menjadikan produk hasil olahannya memiliki kekuatan yang sangat tinggi walaupun proses pengerjaannya relatif singkat dan ekonomis.
2. Pembuatan Ban Landing
Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam pembuatan ban landing adalah dengan menggunakan metode casting dimana campuran bahan dialirkan ke dalam cetakan dan biarkan hingga membeku. Namun, walaupun cara pengerjaannya cepat, mungkin saja terjadi kecacatan pada bagian dalam produk. Hal ini akan mempengaruhi kinerja produk yang harus menopang bobot pesawat pada saat mendarat.

KESIMPULAN
Dari keterangan yang telah dijelaskan di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan, diantaranya :
• Industri manufaktur pesawat terbang pada umumnya menggunakan bahan-bahan yang terbuat dari metal.
• Proses pembuatan komponen-komponen dalam industri manufaktur pesawat terbang menggunakan metode metal forming, seperti : casting, rolling, forging, dan metalurgi serbuk.
• Pembuatan komponen-komponen dalam industri manufaktur pesawat terbang dapat menggunakan lebih dari satu metode metal forming.

0 komentar: